![]() |
Para pendekar, pegiat dan pecinta seni beladiri pencak silat nasional dan internasional berkumpul membahas masa depan dunia pencak silat di Muzdzakarah Pendekar Internasional. |
Banten – Mudzakarah Pendekar Internasional yang pertama kali resmi digelar pada Jumat-Sabtu, 4-5 Mei 2018. Gelaran ini mempertemukan para ketua padepokan, tokoh masyarakat, budayawan dan para pendekar insan beladiri pencak silat dalam dan luar negeri.
Pada Mudzakarah Pendekar Internasional yang dihelat di Kawasan Halal Baduy Outbond, Serang-Banten ini terlahir 7 resolusi yang bermisikan melestarikan dan mengangkat budaya beladiri pencak silat agar bisa semakin dikenal di kancah internasional. Adapun ketujuh resolusi tersebut, antara lain:
- Mudzakarah Pendekar Internasional menjadikan seni bela diri pencak silat sebagai media silaturahmi antar padepokan nasional maupun internasional tanpa memandang perbedaan suku, ras, budaya dan agama dengan tujuan tercapainya persaudaraan yang kuat melalui pencak silat untuk mendorong terciptanya stabilitas dan keamanan dunia.
- Mudzakarah Pendekar Internasional mendorong agar seni bela diri pencak silat menjadi materi pelajaran wajib dalam bentuk muatan lokal ataupun ektrakulikuler di kurikulum pendidikan baik dalam maupun luar negeri.
- Mudzakarah Pendekar Internasional mendorong UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) untuk mengakui seni bela diri pencak silat sebagai warisan budaya tanpa benda khas Indonesia. Pengakuan dari UNESCO diharapkan menjadikan seni bela diri pencak silat tetap lestari dan dikenal di seluruh dunia.
- Mudzakarah Pendekar Internasional mendorong seni bela diri pencak silat agar selalu dikompetisikan baik tingkat nasional maupun internasional dengan tujuan untuk menjaga kelestarian dan mewariskan seni bela diri pencak silat pada generasi penerus.
- Mudzakarah Pendekar Internasional menyepakati adanya Duta Pencak Silat tingkat nasional dan internasional. Duta Pencak Silat menjadi representatif Mudzakarah Pendekar Internasional dalam mengenalkan dan menyebarkan semangat seni bela diri pencak silat ke seluruh dunia. Duta Pencak Silat memiliki struktur kepengurusan dan dipimpin oleh seorang Ketua Harian yang dipilih secara bergilir dari peserta Mudzakarah Pendekar Internasional untuk satu periode tertentu.
- Mudzakarah Pendekar Internasional menyepakati Kawasan Wisata Halal Baduy Outbond sebagai sekretariat.
- Mudzakarah Pendekar Internasional mendorong pemerintah agar menjadikan seni bela diri pencak silat sebagai produk budaya unggulan tanah air untuk dikembangkan di berbagai bidang seperti budaya, parwisata, perfilman, dan pengobatan.
Ketujuh resolusi ini menjadi komitmen awal para pendekar dan insan pecinta dan pegiat seni beladiri pencak silat untuk merealisasikan beragam program dalam mengembangkan seni beladiri pencak silat ke depannya.
Adapun ke tujuh resolusi ini ditandatangani langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Banten Eneng Nurcahyati, Ketua Padepokan Pencak Silat Gunung Karang (PPGK) sekaligus ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Banten Ajat Sudrajat, Ketua Pembina PPGK M. Hasan Gaido, Ketua Padepokan Panglipur Garut Cecep Arif Rahman, Ketua Padepokan Maung Bodas Sukabumi sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath KH. Fajar Laksana, serta insan pencak silat Internasional dari Swis, Republik Ceko, Belanda, Amerika dan Prancis. (Abi)